Hey, siapa sih
yang gak suka baca. Aku rasa semuanya pasti suka membaca bahkan mungkin sampai
menjadi candu kali ya. Eh, kalau aku pribadi baru 1 tahun belakangan ini rutin
baca buku. Biasanya baca juga sih, tapi lebih banyak liburnya, hahaha. Baca
buku seharusnya jadi prioritas kedua setelah membaca Al-Quran. Bagaimana tidak
? Istri-istri ulama terdahulu jadi cemburu pakai banget karena sang suami lebih
banyak menghabiskan waktu bersama buku-buku yang ditulisnya. Wah, ulama saja
menghabiskan waktu dengan buku-buku yang ditulisnya, masak iya kan kita hanya
membaca saja tidak sekaligus menulis tidak bisa menjadikan buku-buku nan keren
itu jadi kebutuhan kita.
Sumber gambar : www.merdeka.com |
Nah, beberapa
waktu yang lalu, aku mengikuti sebuah diskusi online tentang minat baca. Dan
ini diisi oleh seorang mahasiswa yang sedang kuliah di jepang. Beliau
mengatakan bahwa minat baca di jepang amat sangat tinggi. Bahkan, sambil jalan
pun masyarakat jepang baca buku, ya bisa dibilang tiada hari tanpa membaca. Di
jepang juga banyak terdapat perpustakaan, baik yang formal ataupun informal,
indoor ataupun outdoor.
Kalau kita
berkaca dari masyarakat jepang, seharusnya kita yang sudah Allah berikan nikmat
islam dan iman, mestinya harus lebih lagi kan dari masyarakat jepang, bukan?
Hanya saja terkadang kita banyak malasnya dibanding rajinnya. Baca malas, beli
buku malas, eh seringannya minjem tapi kadang lebih sering lagi gak balik tu
buku yang dipinjem. Dan ini adalah suatu masalah, masalah yang kian hari kian
menohok kita khususnya muslim itu sendiri.
Nah, aku pribadi
saat ini sedang menterapi diri untuk rajin membaca. Malahan kadang aku
cenderung memaksa diri untuk membaca. Malas semalas-malasnya, dalam satu hari
ya harus baca buku walau cuma 1-5 lembar. Aku juga punya permasalahan kronis
ketika harus membaca buku non fiksi, entah kenapa setiap kali membaca buku non
fiksi kantuk menyerang secara tiba-tiba. Ya Allah, setan ini memang luar biasa
yaa. Sampai mau baca buku juga digoda nya. >_<
Biar lebih
jelasnya, ini tips-tips terapi yang sedang aku jalani (ini made by me ya, hasil
observasi diri sediri lho ya, hehe) mungkin bisa jadi inspirasi buat yang baca
tulisan nan kacau balau bin acakadul ini. Ya namanya juga baru belajar kan ya
(haha, ini kalimat ampuh pembenaran diri).
Satu, Niat!
Semua emang bermula dari niat lho ya. Jadi gini, aku
itu kadang iri dengan orang-orang yang suka banget baca buku. Apalagi dengan
mereka yang dalam satu bulan bisa baca belasan buku. Aku bisa baca 1 minggu 1
buku udah untung itu, hehehe. Jadi, untuk yang kebaikan-kebaikan itu emang
harus diniatkan dengan mantap. Jadi, kalau ditengah jalan mandek ya tinggal
perbaiki niat aja.
Dua, Kenapa aku harus rajin membaca buku ?
Lah ? kok ini nanya ya ? ya aku mesti tahu kenapa aku
harus rajin baca buku. Apa sih keuntungannya ? baik gak buat aku dan
orang-orang disekitar aku. Sehingga kita bisa termotivasi untuk baca buku.
Sebenarnya banyak keuntungan membaca, salah satunya yang aku rasain adalah kosa
kata aku semakin banyak dan kayak sekarang ini, lebih pede buat tulisan-tulisan
ringan beginian. Hihihi. Dan masih banyak keuntungan-keuntungan lainnya. Ohya,
baca buku bisa keliling dunia lho, gak percaya ? kita juga bisa menjelahi
kehidupan Sang Suri Tauladan juga lho. Hehe.
Tiga, Baca buku yang aku suka!
Nah, ini benar-benar ampuh puh banget nget. Dulu ya,
aku pernah memakai prinsip baca buku yang kamu butuh. Ya jadinya buku-buku yang
dibutuhin aja yang aku baca, kalau gak butuh ya gak baca. Ini juga berkat
diskusi online juga ni, seorang pembicara mengatakan, baca buku yang kamu suka
bukan yang kamu butuh. Berbekal nasehat itu, saat ini aku sudah mampu walau
terseok-seok dan tertatih-tatih (lebay, haha) baca 1 minggu 1 buku. Well, kamu
mesti tahu kamu suka buku apa.
Empat, baca non fiksi dan fiksi secara selang seling.
Yang ini emang agak susah juga dilakukan, karena
godaan yang luar biasa dahsyat dari sang setan! Aku biasanya dalam 1 bulan,
baca buku 3-4 buku, aku selang seling antara non fiksi dengan fiksi. Minggu
pertama baca karya-karya nya Ustadz seperti Ustadz Salim A.Fillah, Cahyadi
Takariawan dsb, minggu kedua baca novel-novel gitu deh. Ya namanya manusia,
tingkat rajinnya naik bin turun kan ya. Hehehe
Lima, kenali juga jenis membaca kamu.
Kalau aku ternyata jenisnya detail reading atau juga
spesific reading. Jadi baca nya dari awal sampai akhir buku nya ya dibaca, gak
ada pakai skip-skip. Novel 350 halaman, ya 350 halamannya dibaca semua. Haha
Enam, seimbangi bacaan dunia dan akhirat.
Ini yang paling penting dari yang terpenting. Kalau
dalam 1 bulan bisa baca 3-4 buku dengan rata-rata halaman 300 halaman. Harusnya
30 juz 1 bulan wajib khatam lho. Dan juga mesti selektif dalam memilih buku
yang dibaca. Jangan asal baca juga ya, ternyata isinya sekuler/liberal, kan
bahasa tingkat dewa kan ya. Jadi, harus seimbang antara bacaan dunia dan
akhirat.
Aniwey, itu beberapa tips-tips dari aku ya, semoga
bermanfaat. Kembali ke poin penting tulisan ini adalah menjadikan membaca buku
menjadi prioritas kedua setelah baca Al-Quran. Buku disini termasuk buku
hadist-hadist juga yaa. Hehe. Jadi jangan salah kaprah ya, karena udah
terserang bibliophile* jadi buta mata, baca buku ajaaaaa, Al-Qurannya gak
khatam-khatam (nasehat untuk aku pribadi).
Selamat membaca!
Salam Literasi, Salam Aksara!
Pekanbaru,
Ahad 26 02 2007
0 Response to "RAJIN BACA BUKU, KENAPA TIDAK? INI TIPSNYA!"
Posting Komentar